livebolaku.com

Loading

  • Jun, Sun, 2025

Rekam jejak Chico Aura Dwi Wardoyo selama memperkuat Pelatnas PBSI

Arsip foto – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo berjalan keluar usai kalah dari pebulu tangksi tunggal putra Thailand Kantaphon Wangcharoen dalam dalam babak 32 besar Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.

Jakarta (ANTARA) – Nama Chico Aura Dwi Wardoyo telah lama menghiasi dunia bulu tangkis Indonesia sebagai salah satu atlet tunggal putra yang menjanjikan. Lahir di Jayapura, Papua, pada 15 Juni 1998, Chico memulai kiprah bulu tangkisnya dari PB Pemda Papua sebelum akhirnya pindah ke PB Exist Jakarta pada 2013 dan bergabung dengan Pelatnas PBSI Cipayung.

Prestasi internasional pertamanya datang pada 2016 saat Chico meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Junior di Bilbao, Spanyol, usai kalah dari wakil China Sun Feixiang. Prestasi itu menandai awal dari perjalanan panjangnya di level elite dunia.

Torehan prestasi

Karier senior Chico mulai menanjak ketika ia berhasil menjuarai turnamen BWF International Challenge Indonesia International 2018, mengalahkan seniornya Sony Dwi Kuncoro. Ia juga menjadi runner-up di Vietnam International 2019.

Di level BWF World Tour, Chico mencatat dua gelar juara, yakni Malaysia Masters 2022 (Super 500) dan Taipei Open 2023 (Super 300). Di Malaysia Masters, ia mengalahkan wakil Hong Kong, Ng Ka Long, dua gim langsung. Sementara di Taipei Open 2023, Chico menaklukkan Su Li-yang dari Chinese Taipei dengan skor 23-21, 21-15.

Ia juga dua kali menjadi runner-up, yakni di Spain Masters 2021 (Super 300) dan Indonesia Masters 2023 (Super 500). Di Indonesia Masters, Chico menciptakan final sesama pemain Indonesia dengan Jonatan Christie—pertama kali terjadi sejak 2013.

Di level kejuaraan regional dan multievent, Chico meraih medali perunggu di Kejuaraan Asia 2022 usai dikalahkan Jonatan Christie. Pada SEA Games 2023 di Kamboja, Chico turut mempersembahkan emas bagi tim putra Indonesia dan meraih medali perak dari sektor tunggal putra setelah kalah dari Christian Adinata di final.

Performa menurun di tahun 2025

Memasuki musim 2025, Chico menghadapi tantangan berat. Hasil-hasil kurang memuaskan membayangi kiprahnya di beberapa turnamen awal tahun. Di Indonesia Masters 2025, Chico langsung tersingkir di babak pertama oleh Kenta Nishimoto. Di Thailand Masters, ia kembali gagal melangkah jauh setelah kalah dari Sankar Muthusamy Subramanian di babak 16 besar.

Performa ini berlanjut di All England 2025, di mana Chico kalah telak dari unggulan pertama asal China, Shi Yuqi, dengan skor 13-21, 8-21 di babak pertama. Nasib serupa menimpanya di Kejuaraan Asia 2025, setelah kembali tersingkir di babak pertama usai ditundukkan Loh Kean Yew dari Singapura dalam dua gim langsung.

Dari empat turnamen BWF awal 2025, pencapaian terbaik Chico hanya menembus babak kedua di Thailand Masters, sementara tiga lainnya berakhir di babak pertama. Catatan ini memunculkan sorotan dari tim pelatih Pelatnas PBSI.

Pelatih tunggal putra Indonesia, Mulyo Handoyo, menyebut Chico belum menunjukkan kematangan permainan meski telah berada di pelatnas selama tujuh hingga delapan tahun. Ia menilai Chico masih minim variasi strategi dan kurang mampu beradaptasi saat pertandingan berlangsung.

Chico pun mengakui kelemahan tersebut dan berkomitmen untuk memperbaiki aspek strategi, fokus, dan mentalitas di lapangan.

Dalam perkembangan terbaru, Chico bersama Jonatan Christie memutuskan untuk keluar dari Pelatnas PBSI dan berlatih secara mandiri di klub. Keputusan ini disebut sebagai bagian dari transformasi sistem pembinaan atlet yang lebih fleksibel.

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menegaskan bahwa langkah ini bukan perpisahan, melainkan bentuk kolaborasi baru yang tetap menempatkan kepentingan bangsa sebagai prioritas. PBSI akan terus memberikan dukungan teknis dan memastikan bahwa Chico tetap menjadi bagian dari tim nasional bila dibutuhkan.

Meski menghadapi masa-masa sulit di awal 2025, rekam jejak Chico Aura Dwi Wardoyo tetap menunjukkan dedikasi dan kontribusinya bagi bulu tangkis Indonesia. Lewat pendekatan baru di luar pelatnas, publik berharap Chico dapat kembali menemukan performa terbaiknya dan terus mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Gilang Galiartha

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Deretan momen terbaik Jonatan Christie bersama Pelatnas PBSI

Arsip foto – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie melakukan selebrasi usai menang atas pebulu tangkis China Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

Jakarta (ANTARA) – Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie, resmi mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Cipayung, Jakarta.

Keputusan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, dalam konferensi pers pada Kamis (15/5), yang juga menyebutkan bahwa selain Jonatan, Chico Aura Dwi Wardoyo turut mengambil langkah serupa.

“Hari ini, Jonatan dan Chico menyampaikan niatnya untuk menjalani model latihan berbasis klub di luar Pelatnas. Kami menghargai keputusan tersebut sebagai bagian dari proses profesionalisme atlet,” ujar Taufik.

Menurut Taufik, keputusan keduanya bukanlah bentuk perpisahan, melainkan bentuk kolaborasi yang sejalan dengan transformasi sistem pembinaan atlet nasional.

“Ini bukan perpisahan. Ini bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan di negara-negara besar dan kini Indonesia juga sedang bergerak menuju sistem pembinaan yang lebih adaptif dan fleksibel,” katanya.

PBSI tetap akan memberikan dukungan dan koordinasi teknis kepada Jonatan dan Chico yang akan tetap memperkuat tim nasional dalam ajang-ajang internasional resmi. Jonatan sendiri baru saja dipercaya sebagai kapten tim Indonesia pada ajang Piala Sudirman 2025 dan sukses mempersembahkan medali perunggu.

Baca juga: Jonatan dan Chico resmi keluar dari Pelatnas PBSI

Meski telah resmi mundur dari Pelatnas, kiprah Jonatan Christie selama memperkuat Indonesia melalui PBSI menyisakan berbagai prestasi membanggakan. Berikut rangkuman momen-momen terbaik Jonatan selama bersama Pelatnas PBSI:

1. Medali emas SEA Games 2017

Jonatan mencuri perhatian publik setelah merebut medali emas tunggal putra SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ia mengalahkan wakil Thailand, Khosit Phetpradab, dengan skor meyakinkan 21-19, 21-10. Kemenangan ini menjadi pijakan awal karier gemilangnya di level senior.

2. Medali emas Asian Games 2018

Puncak prestasi Jojo datang pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

Tampil di hadapan publik sendiri, ia menaklukkan pemain Taiwan, Chou Tien Chen, melalui pertandingan sengit tiga gim: 21-18, 20-22, dan 21-15. Kemenangan tersebut menjadikannya sebagai simbol kebanggaan tunggal putra Indonesia.

3. Prestasi di kejuaraan Asia

Di Kejuaraan Asia 2022, Jonatan berhasil meraih medali perak setelah dikalahkan pemain Malaysia Lee Zii Jia.

Ia kemudian membalas kegagalan itu dengan meraih medali emas di Kejuaraan Asia 2024 di Ningbo, China, dengan menundukkan pemain tuan rumah Li Shifeng 21-15, 21-16.

Baca juga: Jonatan Christie beberkan alasan keluar dari Pelatnas PBSI

4. Dominasi di BWF World Tour

Jonatan telah mengoleksi tujuh gelar juara BWF World Tour, yakni:

  • New Zealand Open 2019 (Super 300)
  • Australian Open 2019 (Super 300)
  • Swiss Open 2022 (Super 300)
  • Indonesia Masters 2023 (Super 500)
  • Hong Kong Open 2023 (Super 500)
  • French Open 2023 (Super 750)
  • All England 2024 (Super 1000)

Ia juga menjadi finalis di turnamen prestisius seperti French Open, Japan Open, dan China Masters.

5. Andalan tim Indonesia di ajang beregu

Jonatan merupakan bagian dari tim Indonesia yang sukses merebut Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark. Kemenangan tersebut mengakhiri penantian selama 19 tahun.

Meski saat itu Indonesia tak dapat mengibarkan bendera Merah Putih karena sanksi WADA, prestasi itu tetap menjadi pencapaian historis bagi bulu tangkis Indonesia.

6. Kontribusi di ajang internasional lain

Jonatan juga mencatat prestasi di berbagai turnamen seperti runner-up Korea Open dan Thailand Open 2017 serta juara Indonesia International 2013 dan Swiss International 2014.

Kini, Jonatan Christie memasuki fase baru dalam karier dan kehidupan pribadinya. Ia memilih model latihan yang lebih fleksibel di luar Pelatnas untuk menyesuaikan dengan perannya sebagai kepala keluarga dan mencari efisiensi dari sisi waktu serta energi.

Langkah ini sekaligus menandai babak baru dalam dinamika pembinaan bulu tangkis nasional, di mana kolaborasi antara PBSI dan klub menjadi kunci keberlanjutan prestasi atlet di level internasional.

Baca juga: Keluar dari Pelatnas, ini profil dan catatan karier Jonatan Christie

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Gilang Galiartha

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Ini alasan Jonatan Christie dan Chico keluar dari Pelatnas PBSI

Foto arsip: Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok saat melawan pebulutangkis India Prannoy pada laga kedua grup D Piala Sudirman 2025 di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, Selasa (29/4/2025). Indonesia mengamankan tiket ke perempatfinal setelah menundukkan India 4-1. ANTARA FOTO/Xinhua/Wang Kaiyan/rwa.

Jakarta (ANTARA) – Dua pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, resmi mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung, Jakarta. Keputusan tersebut diumumkan secara resmi oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dalam konferensi pers yang digelar di Pelatnas PBSI, Kamis (15/5).

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menyatakan bahwa keputusan Jonatan dan Chico untuk keluar dari pelatnas bukanlah bentuk perpisahan, melainkan langkah kolaboratif dalam rangka transformasi sistem pembinaan atlet nasional yang lebih adaptif dan fleksibel.

“Hari ini, Jonatan dan Chico menyampaikan niatnya untuk menjalani model latihan berbasis klub di luar pelatnas. Kami menghargai keputusan tersebut sebagai bagian dari proses profesionalisme atlet,” ujar Taufik.

Menurut Taufik, PBSI tetap akan memberikan dukungan dan koordinasi teknis kepada kedua atlet tersebut, yang akan terus dipanggil untuk membela tim nasional Indonesia dalam ajang-ajang internasional resmi.

“Ini bukan perpisahan. Ini bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan di negara-negara besar dan kini Indonesia juga sedang bergerak menuju sistem pembinaan yang lebih fleksibel,” katanya menambahkan.

Baca juga: Profil Chico Aura Dwi Wardoyo yang keluar dari Pelatnas PBSI

Berikut alasan kedua pebulutangkis tersebut keluar dari Pelatnas PBSI

Alasan Jonatan Christie

Jonatan Christie mengungkapkan bahwa keputusannya untuk keluar dari pelatnas telah melalui proses panjang sejak usai tampil dalam Olimpiade Paris 2024. Hasil yang tidak sesuai harapan membuatnya merenung dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan dalam kelanjutan kariernya.

“Kalau boleh cerita sedikit, sebenarnya awal ini bermula setelah Olimpiade Paris. Kami semua sudah komitmen dan berusaha maksimal, tapi hasilnya belum sesuai harapan. Saya pribadi cukup kecewa,” tutur Jonatan.

Kekecewaan itu sempat membuat Jonatan berpikir untuk mundur total dari dunia bulu tangkis. Namun setelah berdiskusi dengan pelatih, keluarga, dan orang-orang terdekat, ia memutuskan untuk tetap melanjutkan karier sebagai atlet dengan pendekatan berbeda melalui sistem latihan profesional berbasis klub.

“Dari rumah saya ke Cipayung jaraknya cukup jauh dan membutuhkan penyesuaian. Saya memberanikan diri menyampaikan keinginan untuk menjadi pemain profesional. Di mana pun saya berlatih, saya tetap membawa nama Indonesia,” ujar Jonatan.

PBSI dan Jonatan kemudian sepakat bahwa turnamen Piala Sudirman 2025 menjadi ajang terakhirnya sebagai bagian dari Pelatnas Cipayung. Dalam ajang tersebut, Jonatan didapuk menjadi kapten tim dan berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.

Baca juga: PBSI percepat regenerasi setelah Jonatan dan Chico tinggalkan Pelatnas

Alasan Chico Wardoyo

​​​​​​​Sementara itu, Chico Aura Dwi Wardoyo menegaskan keputusannya keluar dari pelatnas bukan karena tekanan dari pihak manapun, melainkan murni keinginan pribadi untuk mencari suasana baru dalam latihan dan pengalaman sebagai pemain profesional.

“Enggak ada tekanan sama sekali, dari PBSI maupun dari luar. Saya cuma ingin mencoba pengalaman berlatih di luar dan menjadi pemain profesional,” kata Chico.

Setelah hampir sembilan tahun bergabung di Pelatnas Cipayung, Chico merasa saatnya mencoba pendekatan baru dalam pengembangan kariernya. Ia mengaku keputusan ini telah melalui pertimbangan matang, termasuk diskusi dengan pelatih, keluarga, dan klub.

“Ini bukan keputusan yang mudah. Tapi saya ingin mencoba pengalaman baru dan merasakan suasana latihan berbeda di luar pelatnas,” ujarnya.

Performa Chico sepanjang musim 2025 yang belum menunjukkan hasil maksimal juga turut mempengaruhi keputusannya untuk mengambil pendekatan berbeda dalam latihan.

PBSI menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung atlet-atlet nasional, baik yang menjalani latihan di pelatnas maupun di luar. Bagi PBSI, yang membedakan hanya lokasi latihan, namun semangat dan komitmen tetap sama: untuk Indonesia.

“PBSI akan selalu mendukung atlet-atlet yang berjuang demi Merah Putih. Yang membedakan hanya lokasi latihan, tapi semangatnya tetap satu: untuk Indonesia,” kata Taufik.

Ia menegaskan bahwa PBSI adalah rumah besar yang terbuka, dan keputusan Jonatan serta Chico diharapkan dapat menjadi inspirasi bahwa profesionalisme atlet tidak ditentukan oleh tempat berlatih, tetapi oleh komitmen dan integritas.

Baca juga: Deretan momen terbaik Jonatan Christie bersama Pelatnas PBSI

Baca juga: Tepis isu tekanan, Chico jelaskan alasan keluar dari Pelatnas PBSI

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Perjalanan karir Carlo Ancelotti dari pemain hingga pelatih sukses

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti memberi instruksi kepada para pemainnya saat pertandingan pekan ke-33 Liga Spanyol kontra Getafef di Stadion Stadion Coliseum Alfonso Perez, Madrid, Kamis WIB. Real Madrid menang tipis 1-0. (ANTARA/X/@LaLigaEN)

Jakarta (ANTARA) – Carlo Ancelotti merupakan salah satu sosok paling dihormati dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Lahir di Reggiolo, Italia, pada 10 Juni 1959, Ancelotti meniti karirnya dari bawah hingga menjadi pelatih dengan rekor mentereng: satu-satunya pelatih yang sukses menjuarai lima liga top Eropa serta pemegang rekor kemenangan terbanyak di final Liga Champions UEFA.

Awal karir sebagai pemain

Ancelotti memulai karier sepak bolanya di klub Parma pada tahun 1976. Bermain sebagai gelandang, ia menunjukkan potensi besar yang kemudian membawanya ke klub ibu kota, AS Roma, pada 1979.

Di sana, ia diasuh pelatih legendaris Nils Liedholm dan Sven-Göran Eriksson. Bersama Roma, ia meraih satu gelar Serie A pada musim 1982/1983 dan empat trofi Coppa Italia (1980, 1981, 1984, dan 1986). Sayangnya, cedera otot membuatnya absen di final Piala Eropa 1984 melawan Liverpool.

Pada 1987, Ancelotti pindah ke AC Milan dan menjadi bagian dari skuad legendaris asuhan Arrigo Sacchi. Bermain bersama pemain bintang seperti Paolo Maldini, Frank Rijkaard, Marco van Basten, dan Ruud Gullit, ia membantu Milan meraih dua gelar Serie A, dua Piala Eropa, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Interkontinental. Total, Ancelotti mengoleksi 12 trofi sepanjang karier bermainnya sebelum pensiun pada 1992.

Langkah awal sebagai pelatih

Tiga tahun setelah pensiun, Ancelotti memulai karir kepelatihannya bersama AC Reggiana pada 1995. Ia langsung membawa klub tersebut promosi ke Serie A. Musim berikutnya, ia menangani Parma dan membawa tim finish di posisi kedua Serie A 1996/1997. Pada 1999, ia direkrut Juventus, namun gagal mempersembahkan gelar besar kecuali Piala Intertoto UEFA.

Baca juga: Carlo Ancelotti akan bicara masa depannya pada akhir musim

Kembali ke Milan sebagai pelatih

Pada 2001, Ancelotti kembali ke AC Milan, kali ini sebagai pelatih. Di sinilah reputasinya sebagai juru taktik ulung mulai terbentuk. Bersama pemain seperti Rui Costa, Maldini, dan Andriy Shevchenko, ia mempersembahkan satu gelar Serie A, satu Coppa Italia, satu Piala Super Italia, dua Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Momen paling ikonik adalah kemenangan atas Juventus di final Liga Champions 2003 dan “balas dendam” atas Liverpool di final 2007 setelah kekalahan dramatis pada 2005.

Petualangan di luar Italia

Usai delapan musim sukses di Milan, Ancelotti hijrah ke Inggris untuk menangani Chelsea. Ia langsung menorehkan sejarah dengan membawa The Blues meraih treble domestik (Community Shield, Premier League, dan Piala FA) pada musim 2009/2010.

Karirnya berlanjut ke Prancis, menjadi pelatih Paris Saint-Germain pada Desember 2011. Meski gagal di musim pertama, Ancelotti sukses mempersembahkan gelar Ligue 1 musim 2012/2013 — gelar pertama PSG setelah hampir dua dekade.

Era keemasan di Real Madrid

Ancelotti kemudian ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada 2013. Di musim pertamanya, ia mempersembahkan gelar Copa del Rey dan gelar ke-10 Liga Champions (La Décima) yang telah lama dinantikan. Ia juga meraih Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antar klub sebelum didepak pada 2015 akibat kegagalan di musim kedua.

Setelah jeda setahun, ia melatih Bayern Muenchen pada 2016 dan memenangkan Bundesliga serta dua Piala Super Jerman. Namun, performa tak konsisten membuatnya dipecat pada 2017.

Pelatih asal Italia itu lalu sempat melatih Napoli (2018–2019) dan Everton (2019–2021) dengan hasil yang tidak begitu cemerlang.

Baca juga: Ancelotti dikabarkan akan tinggalkan Real Madrid untuk latih Brasil

Kembali ke Bernabeu dan cetak sejarah

Pada 2021, Ancelotti kembali ke Real Madrid untuk periode keduanya. Ia membawa Los Blancos menjuarai La Liga 2021/2022 — satu-satunya gelar domestik yang belum ia raih sebelumnya bersama Madrid — serta kembali menjuarai Liga Champions dengan mengalahkan Liverpool di final.

Musim 2023/2024, Ancelotti semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pelatih terhebat. Ia menambah koleksi trofinya bersama Madrid dengan menjuarai La Liga, Liga Champions kelima dalam kariernya, dan Piala Super Spanyol. Total, ia telah meraih 23 trofi sebagai pelatih hingga saat ini.

Namun, di musim 2024/2025 ini, ia dinilai nihil kreativitas dan sering kali kehilangan poin di klasemen liga domestik. Ia juga harus rela angkat kaki dari Liga Champion, usai Real Madrid takluk di tangan Arsenal dengan agregat 5-1.

Saat ini Ancelotti dikabarkan akan meninggalkan El Real pada akhir musim, dan akan duduk di kursi kepelatihan timnas Brasil.

Filosofi dan gaya kepelatihan

​​​​​​​Carlo Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang fleksibel dan cerdas dalam membaca permainan. Ia kerap menggunakan formasi 4-3-3 untuk menjaga keseimbangan lini, tetapi tak ragu beralih ke 4-4-2 atau 4-5-1 sesuai kebutuhan. Dalam bertahan, timnya bisa melakukan pressing tinggi atau bermain dalam blok rendah.

Keunggulannya terletak pada kemampuannya membangun hubungan yang baik dengan pemain serta menyesuaikan taktik dengan karakter skuad yang dimiliki.

Sebagai pelatih dengan lima gelar liga top Eropa dan empat gelar Liga Champions, Ancelotti telah menulis namanya dalam sejarah sebagai legenda sejati sepak bola dunia.

Baca juga: Real Madrid dipastikan tanpa Mbappe dan Mendy kontra Getafe

Baca juga: Jelang El Clasico Flick akui bersimpati dengan situasi Ancelotti

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Total hadiah Liga Champions 2024/2025 Rp45 triliun: Ini rinciannya

Pesepak bola dan ofisial Paris Saint-Germain merayakan keberhasilan timnya mengalahkan Arsenal pada laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Paris, Prancis, Kamis (7/5) dini hari WIB. Paris Saint-Germain (PSG) melaju ke final Liga Champions usai mengalahkan Arsenal dengan skor 2-1 sehingga unggul agregat 3-1. ANTARA FOTO/Xinhua/Gao Jing/tom.

Jakarta (ANTARA) – Kompetisi Liga Champions musim ini tidak hanya hadir dengan format baru, tetapi juga menawarkan peningkatan signifikan dalam total hadiah uang. UEFA mengumumkan bahwa total dana hadiah untuk Liga Champions musim 2024/2025 mencapai £2,06 miliar atau sekitar Rp45 triliun, meningkat sepertiga dibanding musim sebelumnya yang berada di angka £1,74 miliar atau sekitar Rp23 triliun.

Musim ini, format kompetisi telah diperluas dari 32 menjadi 36 tim pada fase liga. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi struktur kompetisi, tetapi juga berdampak pada besaran hadiah yang diterima oleh klub-klub peserta.

Baca juga: PSG melaju ke final Liga Champions seusai singkirkan Arsenal

Hadiah dasar dan insentif fase liga

Setiap klub yang lolos ke fase liga akan langsung menerima dana partisipasi sebesar £15,7 juta (sekitar Rp344 miliar), bahkan jika mereka kalah di semua pertandingan. Selain itu, UEFA juga memberikan insentif berdasarkan hasil pertandingan di fase liga, yaitu:

  • Kemenangan: £1,8 juta (Rp39 miliar)
  • Hasil imbang: £590.000 (Rp13 miliar)
  • Lolos otomatis ke babak 16 besar (peringkat 8 besar fase liga): tambahan £1,7 juta (Rp37 miliar)

Hadiah tahapan knock-out

Memasuki fase gugur, hadiah uang semakin meningkat sesuai dengan pencapaian klub dalam setiap putaran, sebagai berikut:

  • Babak 16 besar: £9,4 juta (Rp206 miliar)
  • Perempat final: £10,7 juta (Rp234 miliar)
  • Semifinal: £12,9 juta (Rp283 miliar)
  • Runner-up: £15,9 juta (Rp349 miliar)
  • Juara Liga Champions: £21,5 juta (Rp471 miliar)

Baca juga: Martin Odegaard minta Arsenal tak larut dalam kekecewaan

Sebagai ilustrasi, Arsenal yang berhasil melaju hingga perempat final dan bertemu Real Madrid, telah mengantongi lebih dari £38 juta atau sekitar Rp833 miliar dari hadiah uang, terlepas dari apakah mereka melaju lebih jauh atau tidak.

Tim yang nantinya menjadi juara Liga Champions musim ini, akan mendapatkan total hadiah uang yang mereka kumpulkan mencapai £83 juta (sekitar Rp1,82 triliun).

Bonus tambahan: Pilar nilai

Untuk pertama kalinya musim ini, UEFA juga memperkenalkan sistem pembayaran baru yang disebut “value pillar” atau pilar nilai. Mekanisme ini memberikan bonus tambahan hingga £10,5 juta atau sekitar Rp230 miliar kepada klub berdasarkan dua kriteria utama: performa historis klub di kompetisi Eropa, serta kontribusi nilai siaran dari negara asal klub tersebut.

Dengan adanya pilar nilai ini, klub-klub besar dengan rekam jejak kuat di Eropa dan berasal dari negara dengan hak siar tinggi memiliki peluang mendapatkan pemasukan lebih besar, terlepas dari hasil mereka musim ini.

Kemenangan di Liga Champions UEFA tidak hanya menjadi pencapaian prestisius di level sepak bola Eropa, tetapi juga membawa manfaat finansial yang luar biasa. Dengan struktur hadiah yang diperluas dan diperkuat oleh sistem bonus baru, kompetisi ini kini semakin menarik secara ekonomi bagi klub-klub papan atas Eropa.

Baca juga: Arteta: tim terbaik telah tersingkir

Baca juga: PSG ke final Liga Champions, Hakimi: Saya sudah menantikan momen ini

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Liverpool juara Liga Inggris 2024/2025: Ini rincian hadiahnya

Suporter klub sepak bola Liverpool merayakan kemenangan tim dukungannya setelah mengalahkan Tottenham Hotspur FC dalam pertandingan lanjutan Liga Inggris di Anfiled, Liverpool, Inggris, Minggu (27/4/2025) malam. Liverpool memastikan diri sebagai juara Liga Inggris 2024-2025 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur FC dengan skor 5-1 sehingga mengumpulkan poin 82. (ANTARA FOTO/Xinhua/Li Ying/nym.)

Jakarta (ANTARA) – Liverpool resmi mengunci gelar juara Liga Primer Inggris musim 2024/2025 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor meyakinkan 5-1 pada 27 April lalu. Keberhasilan ini menjadi pencapaian bersejarah bagi The Reds, yang kini telah mengoleksi 20 gelar juara Liga Inggris, dua di antaranya diraih di era Premier League.

Dengan 82 poin dari 35 pertandingan – hasil dari 25 kemenangan, 7 kali imbang, dan hanya 3 kekalahan – Liverpool memastikan diri tak terkejar lagi oleh pesaing terdekat. Tiga laga tersisa melawan Arsenal, Brighton, dan Crystal Palace hanya menjadi pelengkap perjalanan mereka musim ini.

Sebagai bentuk penghargaan, Liverpool akan menerima trofi Liga Primer Inggris pada laga kandang terakhir melawan Crystal Palace di Stadion Anfield, 25 Mei mendatang. Trofi ini memiliki tinggi 104 cm dan lebar 61 cm, serta dihiasi pita merah-putih yang melambangkan warna klub.

Selain itu, Premier League juga menyediakan 40 medali juara yang terbuat dari perak, yang akan dibagikan kepada pelatih kepala, para pemain, dan staf yang berperan penting sepanjang musim. Pemain yang berhak memperoleh medali adalah mereka yang tampil dalam setidaknya lima pertandingan Liga Inggris musim ini.

Federico Chiesa menjadi pemain terbaru yang memastikan diri menerima medali setelah tampil sebagai pemain pengganti dalam laga melawan Chelsea pada 4 Mei lalu. Hingga saat ini, sudah ada 22 pemain Liverpool yang memenuhi syarat tersebut.

Baca juga: Profil Arne Slot: Pelatih Belanda pertama yang bawa Liverpool juara

Hadiah uang tunai juara Liga Inggris

Meski Premier League tidak menetapkan secara eksplisit besaran hadiah uang tunai bagi sang juara setiap musimnya, berdasarkan rujukan musim sebelumnya, Manchester City selaku juara 2023/2024 menerima sebesar £22,6 juta atau sekitar Rp491,7 miliar dalam bentuk hadiah tunai.

Jumlah tersebut dapat menjadi acuan bahwa Liverpool kemungkinan akan menerima angka serupa, mengingat struktur distribusi hadiah tidak banyak berubah dalam beberapa musim terakhir. Namun, selain hadiah utama, klub juara juga berpeluang memperoleh tambahan keuntungan dari pendapatan komersial, hak siar, dan sponsor.

Sebagai ilustrasi, klub dengan peringkat terbawah musim ini, Sheffield United, hanya menerima sekitar £1,1 juta atau sekitar Rp24 miliar sebagai merit payment, jauh di bawah yang diterima oleh sang juara.

Baca juga: Alejandro Garnacho berambisi bawa MU raih gelar Liga Europa

Bonus komersial dan beban finansial

Gelar juara Premier League juga membuka pintu bonus tambahan dari sponsor dan mitra komersial yang biasanya memiliki klausul khusus dalam kontrak jika klub berhasil menjadi kampiun. Kondisi ini dapat memperkuat posisi negosiasi Liverpool dalam kerja sama komersial di masa depan.

Namun demikian, keberhasilan menjadi juara juga dapat menimbulkan konsekuensi finansial. Sejumlah pemain dan staf teknis diketahui memiliki klausul bonus dalam kontraknya yang akan aktif jika tim meraih trofi Liga Inggris. Artinya, Liverpool juga perlu menyiapkan dana ekstra untuk memenuhi komitmen internal tersebut.

Baca juga: Alexander-Arnold tinggalkan Liverpool dengan jejak luar biasa hebat

Baca juga: Pelatih Nottingham Forest tetap sanjung pemainnya meski gagal menang

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Persib juara Liga 1, segini total hadiah yang akan diterima

Bobotoh menyalakan suar untuk merayakan keberhasilan Persib Bandung menjuarai Liga 1 di Jembatan Layang Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom/aa.

Jakarta (ANTARA) – Persib Bandung resmi mengunci gelar juara BRI Liga 1 musim 2024/2025 setelah hasil imbang 3-3 antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya pada Senin (5/5) di Stadion Brawijaya, Kediri. Hasil tersebut memastikan Persib tak lagi bisa dikejar oleh para pesaingnya di papan atas klasemen.

Dengan koleksi 64 poin dari 31 pertandingan, Maung Bandung unggul 10 poin dari dua pesaing terdekat, Persebaya Surabaya dan Dewa United, yang masing-masing baru mengoleksi 54 poin. Raihan ini menandai keberhasilan back-to-back Persib sebagai juara Liga 1 setelah musim sebelumnya juga keluar sebagai kampiun.

Baca juga: Persib Bandung juara deui euy!

Hadiah juara naik jadi Rp7,5 miliar

Sebagai juara Liga 1 musim ini, Persib Bandung berhak menerima hadiah utama senilai Rp7,5 miliar. Angka ini meningkat drastis sebesar 50 persen dibandingkan musim 2023/2024 lalu yang hanya sebesar Rp5 miliar.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menjelaskan bahwa kenaikan nilai hadiah ini merupakan bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme dan daya saing kompetisi domestik.

“Untuk total hadiah kalau musim sebelumnya Rp5 miliar, maka kali ini kami naikkan menjadi Rp7,5 miliar,” ujar Ferry dalam keterangan resminya, Rabu (26/6/2024).

Kontribusi klub capai puluhan miliar rupiah

Selain hadiah juara, Persib Bandung juga berhak atas dana kontribusi klub yang nilainya turut mengalami peningkatan. Dana kontribusi ini terdiri dari berbagai komponen seperti kontribusi tetap (fixed contribution), prestasi klasemen (sporting merit), nilai rating dan share siaran televisi, serta pemenuhan aspek lisensi klub (club licensing).

Untuk musim ini, kontribusi tetap bagi setiap klub diperkirakan mencapai Rp12 miliar, naik 60 persen dari musim sebelumnya yang berada di angka Rp7,5 miliar. Dengan status sebagai juara dan didukung berbagai aspek pendukung lainnya, Persib diprediksi akan menerima dana kontribusi dalam jumlah maksimal.

“Kalau kita lihat musim 2021/2022, itu naik 50 persen di 2022/2023. Musim ini naik jadi 60 persen. Terjemahkan saja angkanya sendiri,” tutur Ferry merujuk pada tren peningkatan struktur pendanaan klub dari LIB.

Baca juga: Untuk kenyamanan konvoi juara, LIB majukan laga terakhir Persib

Total potensi pemasukan lebih dari Rp27 miliar

Dengan menggabungkan hadiah juara sebesar Rp7,5 miliar dan kontribusi klub yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp20 miliar, maka total pemasukan Persib Bandung musim ini diproyeksikan dapat menembus angka di atas Rp27 miliar.

Angka tersebut belum termasuk potensi pendapatan dari sektor komersial lainnya seperti sponsor, penjualan tiket pertandingan, serta merchandise resmi klub yang secara historis menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar Maung Bandung.

Sebagai salah satu klub dengan basis suporter terbesar di Tanah Air, Persib juga hampir dipastikan meraih skor maksimal dalam aspek TV rating & share. Ditambah dengan struktur manajemen klub yang modern dan profesional, Persib diperkirakan lolos seluruh aspek lisensi klub yang disyaratkan oleh operator kompetisi.

Keberhasilan Persib Bandung menjadi juara Liga 1 musim 2024/2025 bukan hanya soal prestasi di atas lapangan, tetapi juga mencerminkan keberhasilan manajerial dan komersial klub.

Dengan hadiah dan kontribusi dana yang signifikan, Maung Bandung memiliki modal kuat untuk mempertahankan performa dan bersaing di level yang lebih tinggi pada musim-musim mendatang.

Baca juga: Erick Thohir tanggapi tudingan Andre Rosiade soal mafia di sepak bola

Baca juga: Bali United kantongi lisensi tampil di liga Asia dan Liga 1

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Gak cuma Persija, ini dia daftar klub sepak bola di Jakarta

Pesepak bola Borneo FC Samarinda Mariano Peralta (kanan) menendang bola dengan diadang pesepak bola Persija Jakarta Ramon Bueno (kiri) dalam pertandingan Liga 1 2024/2025 di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (4/5/2025). Borneo FC Samarinda kalahkan Persija Jakarta dengan skor akhir 1-0. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU.

Jakarta (ANTARA) – Selama satu dekade terakhir, eksistensi klub-klub sepak bola di wilayah Jakarta belum mampu menandingi dominasi Persija Jakarta. Macan Kemayoran tercatat sebagai satu-satunya klub asal Ibu Kota yang secara konsisten bersaing di kasta tertinggi Liga Indonesia.

Padahal, denyut kehidupan sepak bola Jakarta tak hanya datang dari Persija. Sejumlah klub lain juga masih eksis dan aktif berkompetisi, meskipun mayoritas hanya berlaga di level amatir seperti Liga 4 Zona DKI Jakarta. Beberapa di antaranya bahkan memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam pengembangan sepak bola usia muda di Jakarta.

Baca juga: Persija pecat Carlos Pena dan tunjuk Ricky Nelson sebagai caretaker

Berikut daftar klub sepak bola yang bermarkas di Jakarta selain Persija:

1. PSJS Jakarta Selatan (Jaksel FC)

Didirikan pada 1975, klub ini semula bernama Persija Selatan-Barat (Selbar), sebelum akhirnya pecah menjadi PSJS dan Persija Barat. PSJS pernah menembus Divisi I Perserikatan (1988) dan Liga Indonesia (2012), namun belum pernah tampil di kasta tertinggi. Kini, klub tersebut berganti nama menjadi Jaksel FC dan berlaga di Liga 4 Zona DKI Jakarta. Klub ini aktif dalam pembinaan usia muda seperti di ajang Piala Soeratin.

2. Persija Barat FC

Bermarkas di Stadion Cenderawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, klub ini berkiprah di Liga 4 dan sempat menembus semifinal Zona DKI pada musim 2021. Fokus utama klub ini adalah pengembangan pemain muda melalui kompetisi internal Askot PSSI Jakarta Barat.

3. Persitara Jakarta Utara

Laskar Si Pitung adalah salah satu klub dengan sejarah paling kuat di Jakarta selain Persija. Pernah bermain di Divisi Utama Perserikatan 1985/1986 dan bersaing dengan Persija di kompetisi Liga Indonesia 2006. Namun sejak terdegradasi pada 2010, klub ini sulit bangkit kembali. Hanya loyalitas suporter NJ Mania menjadi salah satu pilar utama keberlanjutan klub ini.

4. Urakan FC

Klub dengan nama unik ini merupakan singkatan dari Ulet Rajin Kreatif Anti Narkoba. Bermarkas di Lapangan Gedong, Jakarta Timur, Urakan FC saat ini bermain di Liga 4 Zona DKI Jakarta.

Baca juga: Borneo FC menang tipis 1-0 saat jamu Persija

5. ABC Wirayudha FC

Berdiri pada 5 Oktober 1978, ABC Wirayudha FC adalah anggota Asprov PSSI DKI Jakarta yang bermarkas di Lapangan Gongseng, Jakarta Timur. Klub ini telah aktif dalam berbagai kompetisi regional sejak era Askot PSSI Jakarta Timur.

6. Bintang Kranggan FC (BKFC)

BKFC berdiri sejak 1986 dan bermarkas di Lapangan Hankam Kalimanggis, Jakarta Timur. Klub ini juga menjadi peserta Liga 4 Zona DKI Jakarta.

7. Taruna Persada FC

Merupakan anggota Asprov PSSI DKI Jakarta, klub ini aktif sejak 2016 di Liga 4 dan bermarkas di Lapangan Sepakbola Ceger, Jakarta Timur.

8. Jakarta United FC

Dulunya bernama Jakarta Timur FC, klub ini berganti nama menjadi Jakarta United FC pada 2018. Klub amatir ini bermarkas di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur dan saat ini bermain di Liga 4 Jakarta.

9. PS Bina Taruna

Didirikan pada 11 November 1972, PS Bina Taruna dikenal dengan julukan Elang Timur. Klub ini bermarkas di Stadion Bea Cukai, Jakarta Timur, dan konsisten mengikuti Liga 4 Jakarta.

Baca juga: Persija Jakarta bertekad bangkit saat jamu Bali United di JIS

10. PS Pemuda Jaya

Salah satu klub tertua di Jakarta, berdiri pada 28 Oktober 1959. Klub ini awalnya merupakan organisasi kepemudaan pasca-kemerdekaan. Saat ini hanya cabang Jakarta Timur yang masih aktif dan bermarkas di GOR Pondok Bambu.

11. Batavia FC

Dikenal dengan julukan The Batavians, klub ini bermarkas di Stadion Soemantri Brodjonegoro atau kadang di Soccer Field Pancoran, Jakarta Selatan. Batavia FC menjuarai Liga 3 DKI Jakarta 2021 dan Liga 4 DKI Jakarta 2025. Klub ini dimiliki oleh tokoh sepak bola nasional, Gede Widiade.

12. ASIOP FC

Akademi Sepak Bola Intinusa Olah Prima berdiri pada 28 September 1997 dan telah mencetak banyak pemain nasional seperti Andritany Ardhiyasa dan Achmad Jufriyanto. Klub ini kini memiliki tim senior yang bermain di Liga 4 dan bermarkas di Asiop Stadium, Jakarta Pusat.

13. Jakarta City FC

Sebelumnya bernama Putra Citra Muda FC, klub ini berganti nama menjadi Jakarta City FC pada 2020. Bermarkas di Stadion Kamal Muara, Jakarta Utara, klub ini aktif berkompetisi di Liga 4 Jakarta dengan julukan The Batavian.

Keberadaan klub-klub ini membuktikan bahwa Jakarta tidak kekurangan potensi sepak bola. Namun, tantangan utama tetap pada pendanaan, manajemen, serta minimnya dukungan infrastruktur. Meski demikian, upaya pengembangan pemain muda dan partisipasi aktif di liga amatir menjadi langkah penting dalam menjaga eksistensi sepak bola di Jakarta.

Lewat kompetisi yang sehat dan dukungan dari berbagai pihak, bukan tak mungkin di masa depan klub-klub ini bisa kembali bersaing di kasta tertinggi dan mendampingi Persija Jakarta sebagai wakil Ibu Kota di pentas nasional.

Baca juga: Ricky Nelson beri suntikan motivasi kepada Persija jelang lawan Borneo

Baca juga: Stefano Cugurra buka peluang kembali latih Persija Jakarta

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Fakta gaji pemain sepak bola Indonesia: Bisa ratusan juta rupiah

Pemain Madura United Taufik Hidayat (kanan) berusaha merebut bola dari pemain Persebaya Surabaya Arief Catur Pamungkas (ketiga kiri bawah) saat pertandingan pekan ke-29 BRI Liga 1 Indonesia di Stadion GBT Surabaya, Minggu (20/4/2025) malam. (ANTARA/Rizal Hanafi)

Jakarta (ANTARA) – Gaji pemain sepak bola di Indonesia selama ini kerap menjadi bahan perbincangan publik. Meski sering dianggap memiliki penghasilan tinggi, nilai pasti gaji para pemain belum pernah diungkap secara terbuka oleh klub-klub sepak bola nasional.

Tidak seperti di Eropa, di mana gaji pemain diketahui luas oleh publik dan sering dilaporkan media, klub-klub di Indonesia cenderung tertutup dalam hal ini. Informasi yang tersedia di ranah publik biasanya hanya berupa nilai pasar pemain yang dapat diakses melalui situs Transfermarkt.

Namun, sedikit gambaran mengenai besaran gaji pemain sepak bola di Tanah Air sempat diungkapkan oleh Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, dalam sebuah wawancara di kanal YouTube MAINBASKET. Video tersebut tayang pada 19 Maret 2021 dengan judul Mengintip Besar Gaji Pemain Basket dan Sepak Bola Bersama Manajer Persebaya.

Dalam video itu, Candra menjelaskan bahwa rata-rata gaji pemain sepak bola lokal di Indonesia berada di kisaran puluhan juta rupiah per bulan. Sementara itu, pemain asing yang merumput di kompetisi nasional umumnya digaji hingga ratusan juta rupiah setiap bulan.

Baca juga: Indonesia terhenti di perempat final AFC Women’s Futsal 2025

“Kalau di Indonesia, rata-rata ya, per bulannya masih di puluhan juta rupiah untuk pemain lokal. Sementara pemain asing rata-rata sudah ratusan juta per bulan,” ujar Candra.

Lebih lanjut, ia juga mengungkap kisaran gaji tertinggi yang diterima oleh para pemain sepak bola profesional di Indonesia. Menurutnya, pemain asing bisa memperoleh gaji tertinggi antara Rp250 juta hingga Rp300 juta per bulan. Sedangkan untuk pemain lokal, gaji tertinggi berkisar antara Rp130 juta sampai Rp150 juta per bulan.

“Itu belum termasuk bonus, terima bersih,” tambahnya.

Terkait sistem pembayaran gaji, Candra menjelaskan bahwa skema kontrak sangat bergantung pada kebijakan masing-masing klub. Tidak ada standar baku dalam kontrak pemain di Indonesia. Beberapa klub ada yang memberikan down payment (DP) di awal, sementara lainnya membayarkan gaji secara rutin setiap bulan.

“Secara umum, kalau di Indonesia kontrak pemain tidak ada standarnya. Tergantung klub masing-masing. Yang sering dipakai adalah sistem kontrak satu tahun dengan nilai tertentu. Nah, nilai kontrak itu di-breakdown bisa dibayar per bulannya atau tidak tergantung kesepakatan,” ujar Candra.

Dengan demikian, meskipun angka pasti gaji pemain sepak bola di Indonesia masih bersifat tertutup, informasi dari para pelaku industri seperti manajer klub dapat memberikan gambaran umum mengenai besaran penghasilan pemain.

Hal ini juga mencerminkan semakin profesionalnya dunia sepak bola Indonesia yang terus berkembang, meski masih menghadapi tantangan dalam hal transparansi dan standardisasi sistem kontrak pemain.

Baca juga: Tanggapi sanksi FIFA, Menpora ajak suporter lebih santun

Baca juga: Besok pagi, PSSI buka penjualan tiket timnas Indonesia melawan China

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Segini gaji pemain asing di Liga 1: Ratusan juta sebulan!

Pesepak bola asing baru Persebaya Surabaya Dejan Tumbas (kiri) mengikuti latihan di Lapangan THOR, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/1/2025). Tim bajul ijo resmi merekrut dua pemain asing baru yakni Dejan Tumbas asal Serbia berposisi penyerang dan Dime Dimov asal Makedonia Utara berposisi bek untuk mengarungi BRI Liga 1 putaran kedua. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/foc.

Jakarta (ANTARA) – Pertanyaan mengenai besaran gaji pemain asing yang berlaga di kompetisi Liga 1 Indonesia mulai terungkap. Selama ini, gaji pemain sepak bola, khususnya pemain asing, menjadi isu yang jarang dibuka ke publik karena klub-klub Tanah Air enggan mempublikasikan secara terbuka nilai kontrak para pemainnya.

Namun, informasi terkait besaran gaji tersebut sempat disampaikan oleh Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube MAINBASKET pada 19 Maret 2021.

Dalam video berjudul Mengintip Besar Gaji Pemain Basket dan Sepak Bola Bersama Manajer Persebaya, Candra mengungkap bahwa pemain asing di Liga 1 bisa menerima gaji hingga ratusan juta rupiah per bulan.

“Gaji paling tinggi pemain asing bisa mencapai Rp250 juta sampai Rp300 juta per bulan. Untuk lokal, paling besar antara Rp130 juta sampai Rp150 juta per bulan. Itu belum termasuk bonus, terima bersih,” kata Candra dalam video tersebut.

Menurut Candra, besaran gaji pemain asing sangat bergantung pada sejumlah faktor, termasuk pengalaman bermain di liga-liga luar negeri. Pemain yang pernah berlaga di liga top Eropa, misalnya, cenderung memiliki nilai kontrak lebih tinggi karena dianggap memiliki kualitas dan pengalaman lebih baik.

Baca juga: Alexis Messidoro berambisi bawa Dewa United tampil di kompetisi

Selain itu, peran dan kontribusi pemain dalam tim juga menjadi pertimbangan utama klub dalam menentukan nilai kontrak. Pemain asing yang mampu memberikan dampak signifikan terhadap performa klub biasanya mendapatkan bayaran lebih tinggi.

“Kalau di Indonesia, rata-rata ya, per bulannya masih di puluhan juta rupiah untuk pemain lokal. Sementara pemain asing rata-rata sudah ratusan juta per bulan,” ujar Candra.

Candra juga menegaskan bahwa sistem pembayaran gaji pemain bergantung pada kebijakan masing-masing klub. Tidak ada standar kontrak yang diberlakukan secara seragam di seluruh klub Liga 1. Umumnya, klub menggunakan sistem kontrak berdurasi satu tahun dengan nilai tertentu, yang kemudian dapat dibayarkan secara bulanan atau dalam bentuk lain seperti down payment (DP).

“Secara umum, kalau di Indonesia kontrak pemain tidak ada standarnya. Tergantung klub masing-masing. Yang sering dipakai adalah sistem kontrak satu tahun dengan nilai tertentu. Nah, nilai kontrak itu di-breakdown bisa dibayar per bulannya atau tidak tergantung kesepakatan,” jelas Candra.

Hingga kini, informasi paling mendekati mengenai nilai gaji pemain sepak bola di Indonesia masih berasal dari nilai pasar yang tercantum di situs Transfermarkt. Berbeda dengan di Eropa, di mana informasi gaji pemain lebih terbuka dan sering menjadi sorotan media, transparansi terkait hal ini masih menjadi tantangan di Indonesia.

Meski demikian, pernyataan dari pihak manajemen klub seperti yang disampaikan oleh Candra Wahyudi setidaknya memberikan gambaran mengenai tingginya nilai kontrak pemain asing di Liga 1, yang bisa mencapai angka ratusan juta rupiah setiap bulan.

Baca juga: PSSI dan LIB Gelar Pelatihan VAR untuk Liga 2 Musim 2025/26

Baca juga: Jadwal Liga 1: persaingan menghindari zona degradasi semakin panas

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025