livebolaku.com

Loading

Archives June 1, 2025

  • Jun, Sun, 2025

Perjalanan karir pemimpin klasemen F1 2025: Oscar Piastri

Pembalap Formula 1 dari tim McLaren Oscar Piastri merayakan kemenangannya di GP Bahrain 2025 yang berlangsung di Sirkuit Internasional Bahrain, Sakhir, Minggu (13/4/2025). (ANTARA/AFP/Giuseppe Cacace)

Jakarta (ANTARA) – Nama Oscar Piastri kini menjadi sorotan utama dalam dunia balap jet darat. Pembalap asal Australia itu berhasil memimpin klasemen sementara Formula 1 musim 2025 setelah menunjukkan konsistensi dan performa luar biasa bersama tim McLaren.

Prestasi Piastri di level tertinggi balap mobil dunia bukanlah hasil yang instan. Kariernya dirintis sejak usia sangat muda, penuh dengan kerja keras, pengorbanan, dan pencapaian gemilang di setiap jenjang kompetisi yang dilaluinya. Keberhasilan ini juga menandai kembalinya kejayaan McLaren di kancah Formula 1 setelah terakhir kali meraih gelar konstruktor pada tahun 1998.

Baca juga: Formula 1 teken kerja sama dengan GP Miami hingga 2041

Usia muda, prestasi besar

Oscar Jack Piastri lahir pada 6 April 2001 di Melbourne, Victoria. Di usianya yang baru 24 tahun, ia telah mencatatkan sejumlah prestasi penting dalam dunia balap, termasuk enam kemenangan Grand Prix dan 15 kali naik podium dari total 52 kali tampil di ajang F1. Meski belum meraih gelar juara dunia, kiprahnya musim ini mengantarkannya sebagai pemimpin klasemen sementara dan kandidat kuat peraih gelar juara dunia F1 2025.

Sejak kecil, Oscar telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia balap. Ia memulai karier dari ajang balap mobil kendali jarak jauh (Remote Control Racing), dan menjadi juara kelas dua termuda di kejuaraan nasional pada usia sembilan tahun. Perkenalannya dengan go-kart menjadi titik balik yang membawa Piastri ke jenjang yang lebih tinggi.

Baca juga: Lando Norris segel kemenangan sprint race GP Miami

Melejit di lintasan internasional

Setelah mencetak prestasi di tingkat nasional, termasuk juara kedua di Australian National Sprint Kart Championship (2014) dan juara ketiga di Australian Gokart Championship kelas KF3 (2015), Piastri direkrut oleh Ricky Flynn Motorsport dan pindah ke Eropa pada usia 14 tahun.

Di sana, ia menapaki karier profesionalnya mulai dari Formula 4 Inggris dengan menjadi runner-up. Pada tahun 2019, ia mencatat sejarah sebagai pembalap pertama yang berhasil meraih gelar juara secara beruntun di ajang Formula Renault, Formula 3, dan Formula 2.

Keberhasilannya di Formula Renault Eurocup ditandai dengan tujuh kemenangan dan sebelas podium. Di ajang Formula 3, Piastri tampil gemilang bersama PREMA Racing dengan dua kemenangan dan empat podium dari musim yang diperpendek akibat pandemi.

Saat naik ke Formula 2, Piastri kembali mencuri perhatian dengan merebut lima pole position berturut-turut dan enam kemenangan dari 23 balapan. Ia juga hanya empat kali finis tanpa poin, hal tersebut tentunya menandakan konsistensi Piastri sebagai pembalap unggulan.

Baca juga: Piastri tak tergeser dari puncak klasemen usai menang di GP Miami

Langkah menuju Formula 1

Setelah menjuarai F2, Piastri menjadi pembalap cadangan di tim Alpine F1 untuk musim 2022. Meski belum mendapat tempat sebagai pembalap utama, ia aktif mengikuti uji coba dan tetap menjaga kemampuannya di balik layar.

Kontroversi sempat mewarnai kepindahannya ke McLaren, setelah dua tim F1 bersaing mendapatkan jasanya. Akhirnya, McLaren berhasil mengamankan jasa Piastri, dan memberinya kursi utama dengan nomor #81 serta dibina langsung oleh pelatih Kim Keedle.

Bersinar bersama McLaren

Debut Piastri di musim 2023 langsung membuktikan kapasitasnya. Ia mencetak dua podium sebagai rookie dan tampil impresif sepanjang musim. Pada musim 2024, ia kembali bersinar dengan meraih kemenangan pertamanya di Grand Prix Azerbaijan dan GP Hungaria. Kiprahnya membantu McLaren merebut gelar konstruktor pertamanya sejak 1998.

Gaya balapnya yang agresif, strategi balap yang cerdas, serta kemampuannya bersaing dengan pembalap-pembalap senior menjadikan Piastri sebagai salah satu bintang masa depan F1.

Kini, pada musim 2025, Oscar Piastri memimpin klasemen pembalap dengan total 131 poin dan terus menunjukkan performa stabil di setiap balapan. Perjalanan luar biasanya dari lintasan karting di Australia hingga ke puncak kejayaan Formula 1 menjadi inspirasi besar, khususnya bagi pembalap muda di seluruh dunia, demikian mengutip formula1.com.

Baca juga: Max Verstappen raih posisi pertama kualifikasi Formula 1 GP Miami

Baca juga: Hasil dan klasemen F1: Oscar Piastri finis pertama di GP Miami 2025

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Perjalanan karir Lando Norris: Pembalap andalan McLaren asal Inggris

Pembalap McLaren Lando Norris menyegel pole position Grand Prix Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/X/@F1 (@F1)

Jakarta (ANTARA) – Lando Norris menjadi salah satu pembalap yang paling bersinar di ajang Formula 1 saat ini. Dengan penampilan yang semakin matang dan konsisten, pembalap asal Inggris ini menjadi andalan tim McLaren, bersaing ketat dengan rekan setimnya Oscar Piastri untuk memperebutkan gelar juara dunia musim 2025.

Norris, yang lahir di Bristol, Inggris pada 13 November 1999, telah mencatatkan 31 podium, 5 kemenangan Grand Prix, dan 1122 poin dari 134 balapan sejak memulai debutnya di F1 pada 2019. Meski belum meraih gelar juara dunia, performanya yang kian meningkat menjadikannya sebagai salah satu kandidat kuat juara di masa depan.

Baca juga: Perjalanan karir pemimpin klasemen F1 2025: Oscar Piastri

Dari karting hingga Formula 1

Perjalanan karir Lando Norris dimulai dari dunia karting. Sejak usia muda, ia sudah menunjukkan potensi besar di lintasan balap. Sejumlah prestasi di tingkat junior berhasil ia torehkan, termasuk di ajang MSA Formula, Toyota Racing Series, Eurocup Formula Renault 2.0, dan Formula Renault 2.0 Northern European Cup.

Pada 2017, Norris resmi bergabung dalam program pembinaan pembalap muda McLaren (McLaren Young Driver Programme), yang kemudian membuka jalan baginya untuk masuk ke tim utama. Debutnya di Formula 1 bersama McLaren dimulai pada musim 2019, dan sejak saat itu, Norris terus menunjukkan grafik peningkatan performa dari musim ke musim.

Runner-Up Formula 1 musim 2024

Puncak performa Norris terjadi pada musim 2024, di mana ia sukses finis sebagai runner-up klasemen akhir pembalap F1, tepat di bawah Max Verstappen. Pencapaian ini membuktikan bahwa Norris bukan sekadar pembalap muda bertalenta, tetapi juga mampu bersaing di level tertinggi melawan nama-nama besar dalam dunia Formula 1.

Penampilannya sepanjang musim 2024 begitu konsisten, serta memberikan kontribusi besar dalam membawa McLaren kembali ke posisi elite konstruktor setelah bertahun-tahun absen dari perebutan gelar.

Baca juga: Alpine umumkan pengunduran diri Oliver Oakes

Kemenangan di GP Australia 2025

Musim 2025 kembali dibuka dengan catatan manis bagi Norris. Ia berhasil menjuarai Grand Prix Australia di Sirkuit Albert Park, Melbourne, pada 16 Maret 2025. Balapan tersebut berlangsung dalam kondisi cuaca yang tak menentu, dengan hujan deras yang menyebabkan beberapa insiden dan keluarnya safety car sebanyak tiga kali.

Namun, di tengah situasi yang penuh tekanan, Norris mampu menunjukkan kematangan dan ketenangan. Ia memimpin sejak awal, meski mendapat tekanan kuat dari rekan setimnya, Oscar Piastri, serta Max Verstappen. Pergantian ban yang tepat dan strategi balap yang cermat membuat Norris mempertahankan posisi hingga garis finis.

Ia menuntaskan balapan sebagai pemenang, disusul Verstappen di posisi kedua dan George Russell di posisi ketiga. Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa Norris memiliki kemampuan untuk bersaing di tengah tekanan dan kondisi sulit.

Andalan McLaren di papan atas

Saat ini, Norris menempati posisi kedua klasemen sementara pembalap Formula 1 musim 2025, hanya terpaut dari Oscar Piastri. Kedua pembalap McLaren ini tengah bersaing ketat, sekaligus menunjukkan dominasi tim McLaren dalam musim balap tahun ini.

Dengan gaya balap yang agresif namun cerdas, serta kemampuan adaptasi tinggi terhadap kondisi lintasan, Lando Norris telah membuktikan bahwa dirinya merupakan aset berharga bagi McLaren. Para pengamat F1 pun menjagokannya sebagai calon juara dunia di masa mendatang.

Di usianya yang masih 25 tahun, Norris memiliki masa depan cerah di dunia balap. Kemenangan di Australia menjadi langkah awal penting dalam usahanya meraih gelar juara dunia Formula 1.

Baca juga: Hasil dan klasemen F1: Oscar Piastri finis pertama di GP Miami 2025

Baca juga: Piastri tak tergeser dari puncak klasemen usai menang di GP Miami

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Perjalanan George Russell hingga menembus Formula 1

Foto arsip: Pembalap Formula 1 dari Mercedes George Russell. (Photo by Geoff Robins / AFP) (AFP/GEOFF ROBINS)

Jakarta (ANTARA) – George Russell merupakan salah satu pembalap muda berbakat asal Inggris yang kini menjadi andalan tim Mercedes-AMG PETRONAS Formula One Team di ajang balap Formula 1. Dengan semboyan “If in doubt, go flat out”, Russell dikenal sebagai sosok pembalap yang agresif, berani mengambil risiko, dan konsisten menunjukkan performa terbaiknya di lintasan.

George William Russell lahir di King’s Lynn, Norfolk, Inggris, pada 15 Februari 1998. Ia merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara, putra pasangan Steve dan Alison Russell. Kecintaannya pada dunia balap sudah tumbuh sejak kecil, terinspirasi oleh sang kakak, Benjy Russell, yang merupakan juara nasional karting. George mulai mengendarai gokart pada usia tujuh tahun dan mengikuti berbagai kejuaraan nasional di Inggris.

Baca juga: Perjalanan karir Lando Norris: Pembalap andalan McLaren asal Inggris

Melejit dari dunia karting ke balap Formula

Prestasi George Russell di dunia karting dimulai dengan gelar juara Super 1 National Championship kategori ROTAX Mini Max. Ia juga menjuarai FIA European Karting Championship di kelas KF3, yang menjadi salah satu kompetisi karting paling bergengsi di dunia.

Karirnya di balap mobil dimulai di ajang Formula 3 Eropa bersama tim HitechGP, di mana ia berhasil finis di posisi ketiga klasemen akhir musim 2016. Tahun berikutnya, Russell bergabung dengan program pembalap junior Mercedes-AMG PETRONAS dan menunjukkan performa gemilang dengan menjuarai GP3 Series musim 2017.

Pada musim 2018, ia tampil dominan di Formula 2 bersama ART Grand Prix, mencatatkan tujuh kemenangan dari 24 balapan dan keluar sebagai juara dunia F2. Pada tahun yang sama, ia ditunjuk sebagai pembalap cadangan untuk tim Mercedes-AMG PETRONAS F1.

Debut di Formula 1 bersama Williams

George Russell memulai debutnya di Formula 1 pada musim 2019 bersama tim Williams. Meskipun tim tersebut tengah mengalami masa sulit, Russell tetap mampu menunjukkan kemampuannya dengan secara konsisten mengungguli rekan setimnya, Robert Kubica, dalam sesi kualifikasi sepanjang musim.

Baca juga: Perjalanan karir pemimpin klasemen F1 2025: Oscar Piastri

Pada musim 2020, Russell kembali memperkuat Williams. Namun, sorotan datang saat ia mendapat kesempatan menggantikan Lewis Hamilton di tim Mercedes pada Grand Prix Sakhir karena Hamilton dinyatakan positif COVID-19. Russell tampil impresif dengan nyaris meraih pole position dan memimpin sebagian besar balapan. Sayangnya, kesalahan strategi pit stop dan insiden ban bocor menggagalkan peluangnya meraih kemenangan perdana.

Karir bersinar bersama Mercedes

​​​​​​​Musim 2022 menjadi titik balik dalam karir Russell saat ia resmi bergabung dengan tim Mercedes sebagai pembalap penuh waktu. Ia mencetak pole position pertamanya di GP Hungaria dan meraih kemenangan perdana di GP Sao Paulo, Brasil, menjadi satu-satunya kemenangan Mercedes pada musim tersebut.

Ia kembali naik podium pada dua balapan di musim 2024, termasuk tampil impresif di GP Las Vegas, di mana ia finis tercepat dengan catatan waktu 1 jam 22 menit 05,969 detik di Sirkuit Las Vegas Strip.

Namun, tak semua balapan berjalan sesuai harapan. Pada GP Sao Paulo 2024, Russell harus puas finis di posisi keempat. Ia mengaku kecewa karena strategi yang diambil tidak berjalan efektif.

Pemimpin tim Mercedes dan harapan masa depan

Sejak Lewis Hamilton hengkang ke Ferrari pada musim 2025, George Russell kini memegang peran sebagai pembalap utama tim Mercedes. Dengan koleksi 807 poin dari 134 balapan serta 3 kemenangan dan 19 podium sepanjang karier F1-nya, Russell membuktikan dirinya sebagai salah satu pembalap elit di lintasan.

Pada klasemen sementara Formula 1 musim 2025, Russell menempati posisi keempat dengan perolehan 93 poin. Ia terus berjuang membawa Mercedes kembali ke puncak persaingan, dan harapan besar disematkan kepadanya untuk meraih gelar juara dunia di masa depan.

Baca juga: Piastri tak tergeser dari puncak klasemen usai menang di GP Miami

Baca juga: Alpine umumkan pengunduran diri Oliver Oakes

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

8 spot panjat tebing di Indonesia dengan alam indah memukau

Pegiat panjat tebing membentangkan Bendera Merah Putih berukuran panjang sembilan meter dan lebar enam meter di tebing Kerto Embo, kawasan lereng Gunung Wilis, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (17/8/2023). . ANTARA FOTO/Siswowidodo/hp. (ANTARA FOTO/SISWOWIDODO)

Jakarta (ANTARA) – Indonesia adalah tempat yang sempurna bagi para pecinta olahraga ekstrem, khususnya panjat tebing. Beragam jenis tebing yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia tidak hanya memberikan tantangan yang mendebarkan, tetapi juga menyajikan pemandangan alam yang luar biasa memukau.

Baik Anda seorang pemula yang baru mencoba panjat tebing atau pendaki berpengalaman yang mencari tantangan baru, destinasi-destinasi ini menjadi tempat yang wajib dikunjungi. Inilah beberapa lokasi panjat tebing terbaik di Indonesia yang siap menguji kemampuan dan memberikan pengalaman tak terlupakan, melansir berbagai sumber.

Baca juga: Mengenal 3 jenis panjat tebing dalam kompetisi resmi

Destinasi panjat tebing di Indonesia

1. Tebing Lembah Harau, Sumatera Barat

Tempat panjat tebing pertama yang layak kamu coba adalah Lembah Harau, yang berlokasi tak jauh dari Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Keindahan alamnya sudah lama dikenal di kalangan penggemar panjat tebing di Indonesia.

Tebing-tebing granit yang menjulang di kawasan seluas 270,5 hektar ini menyuguhkan tantangan tersendiri. Dengan ketinggian antara 100 hingga 500 meter, tebing-tebing di Lembah Harau siap menguji keberanian para pendaki.

2. Tebing Gunung Parang, Jawa Barat

Gunung Parang yang berada di Jawa Barat dikenal sebagai spot panjat tebing tertinggi di Indonesia. Gunung yang tersusun dari batu andesit ini bukan hanya digemari pemanjat lokal, tapi juga menarik perhatian pendaki dari berbagai negara. Dengan ketinggian mencapai 963 meter di atas permukaan laut, Gunung Parang bahkan disebut sebagai tebing panjat tertinggi kedua di Asia.

Terdapat tiga puncak yang bisa ditaklukkan, yakni Tower I, Tower II, dan Tower III. Kamu bisa memilih jalur panjat biasa atau menantang adrenalin lewat rute via ferrata, yang telah dilengkapi tangga-tangga besi. Lokasinya berada di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Baca juga: 10 tips keselamatan panjat tebing yang wajib diketahui pemula

3. Tebing Pantai Siung, Yogyakarta

Berada di sisi selatan Yogyakarta, Pantai Siung menawarkan pengalaman panjat tebing yang unik karena letaknya yang berada persis di tepi laut. Tebing karst di sini menyediakan lebih dari 250 jalur panjat dengan beragam tingkat kesulitan dan suguhan pemandangan laut yang luar biasa indah.

Yang membuatnya istimewa, kamu akan mendaki sambil ditemani suara debur ombak yang menenangkan. Setelah puas memanjat, kamu bisa bersantai di pantai berpasir putih yang tak kalah memesona.

4. Tebing Sumbing, Kediri, Jawa Timur

Tebing yang satu ini cocok bagi kamu yang menyukai tantangan berat. Tebing Sumbing, yang terletak di kawasan Ngacar, Kediri, berada tidak jauh dari puncak Gunung Kelud.

Lokasi ini menawarkan sensasi panjat tebing yang menguji fisik sekaligus nyali, menjadikannya favorit bagi para pendaki berpengalaman yang haus akan tantangan ekstrem.

5. Tebing Citatah, Padalarang, Kabupaten Bandung

Tebing Citatah merupakan bagian dari kawasan geopark di Desa Cipatat, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Kawasan ini terkenal dengan lanskap alamnya yang menawan dan nilai sejarah yang tinggi karena dipercaya telah dihuni manusia sejak masa prasejarah.

Di Geopark Citatah, ada tiga tebing yang menjadi lokasi favorit untuk panjat tebing, masing-masing setinggi 48 meter, 90 meter, dan 125 meter. Selain cocok untuk olahraga ekstrem, tempat ini juga menawarkan pemandangan yang luar biasa bagi para pengunjung.

Baca juga: 14 teknik dasar panjat tebing yang perlu Anda pahami

6. Tebing Carstensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya

Tebing yang satu ini terletak di puncak tertinggi Indonesia, yaitu Gunung Jayawijaya. Tidak semua orang bisa menaklukkan tebing ini karena tantangannya benar-benar ekstrem. Selain kemampuan teknis dan perlengkapan yang memadai, para pendaki juga harus memiliki fisik yang prima.

Tingginya tebing, kemiringan yang curam, serta suhu dingin khas puncak Jayawijaya membuat pendakian ke Carstensz Pyramid menjadi pengalaman yang sangat menantang.

7. Tebing Prangas, Kabupaten Malang

Tebing ini dinamai sesuai dengan lokasi keberadaan-nya, yaitu Desa Prangas, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang. Dengan ketinggian sekitar 100 meter, tebing ini menyuguhkan tantangan dari batuan kapur yang keras.

8. Tebing Pantai Padang-Padang, Bali

Tebing yang berada di Pantai Padang-Padang ini menghadirkan pengalaman mendaki dengan latar belakang pantai yang menawan. Tebing kapur-nya cocok untuk pendaki pemula hingga yang sudah berpengalaman.

Selain sebagai lokasi panjat tebing, pantai ini juga terkenal secara internasional dan pernah menjadi lokasi syuting film, menjadikannya magnet bagi wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Baca juga: Daftar alat panjat tebing yang harus dimiliki pemanjat

Baca juga: 8 manfaat olahraga panjat tebing bagi kesehatan fisik dan mental

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Panjat tebing dalam atau luar ruang, mana yang lebih seru?

Atlet panjat tebing Britania Raya Erin Mcneice berusaha memanjat mencapai puncak pada babak final kategori lead putri seri ketiga IFSC Climbing World Cup 2025 di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (4/5/2025). Pada babak final itu atlet Britania Raya Erin Mcneice berhasil meraih medali emas diikuti atlet Korea Selatan Seo Chaehyun meraih medali perak dan medali perunggu diraih atlet asal Jepang Ai Mori. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

Jakarta (ANTARA) – Panjat tebing merupakan olahraga yang menarik bagi banyak orang, baik yang mencari tantangan fisik maupun mental. Namun, banyak yang masih bingung mengenai perbedaan antara panjat tebing luar ruangan dan dalam ruangan.

Meskipun keduanya mengandalkan keterampilan yang sama, yaitu kekuatan fisik, teknik, dan strategi, ada perbedaan signifikan dalam hal medan, tantangan, dan pengalaman yang ditawarkan.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini akan membahas perbedaan utama antara panjat tebing luar ruangan dan dalam ruangan, yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Mengenal 3 jenis panjat tebing dalam kompetisi resmi

Mengenal panjat tebing luar ruangan

Panjat tebing di luar ruangan menawarkan tantangan yang jauh lebih besar karena dilakukan di atas bebatuan alami dan dipengaruhi oleh kondisi cuaca sekitar. Bagi mereka yang gemar mencari pengalaman seru dan menjelajahi alam, olahraga ini menjadi pilihan yang menarik.

Berbeda dengan rute panjat tebing dalam ruangan, kegiatan ini memerlukan keterampilan dalam memecahkan masalah serta kemampuan beradaptasi dengan medan dan kondisi lapangan yang terus berubah.

Tingkat kesulitannya dipengaruhi oleh elemen alam seperti tebing, retakan, cuaca, dan medan yang curam. Meskipun demikian, sensasi yang dirasakan saat panjat tebing luar ruangan sangat luar biasa, ditambah dengan pemandangan alam yang menakjubkan dan rasa kepuasan yang sulit ditandingi.

Berikut adalah beberapa gaya panjat tebing luar ruangan:

1. Panjat tebing dengan tali

Gaya ini adalah yang paling umum dikenal, di mana pendaki menggunakan tali penjepit dan quickdraw untuk mengaitkan tali ke gantungan baut yang terpasang di dinding tebing.

2. Panjat tebing tradisional

Pada gaya ini, pendaki memasang peralatan pengaman seperti mur dan cam secara manual selama pendakian. Dibutuhkan keterampilan khusus untuk memastikan keselamatan saat memanjat, karena risiko jatuh sangat tinggi.

3. Panjat tebing solo bebas

Ini adalah bentuk panjat tebing yang paling menantang, karena tidak ada sabuk pengaman atau perlindungan lainnya. Pendaki bisa mencapai ketinggian ribuan kaki, yang menjadikannya sangat berisiko. Aktivitas ini umumnya dilakukan oleh pendaki profesional yang memiliki kekuatan fisik dan mental yang matang.

Baca juga: Daftar alat panjat tebing yang harus dimiliki pemanjat

4. Panjat tebing multi-nada

Pada gaya ini, pendaki menggunakan satu tali sepanjang 50 hingga 70 meter untuk mendaki. Biasanya, pendakian jenis ini memakan waktu beberapa hari untuk menyelesaikannya, dengan tujuan mencapai ketinggian ribuan kaki.

Tantangan dalam panjat tebing luar ruangan tidak hanya menguji fisik tetapi juga mental, dan memberikan pengalaman yang luar biasa bagi para pendaki.

Panjat tebing dalam ruangan

Panjat tebing dalam ruangan dilakukan pada permukaan vertikal yang curam, biasanya di pusat panjat tebing khusus. Dengan lingkungan yang terkendali, rute yang aman, dan lantai empuk, jenis panjat tebing ini memberikan pengalaman yang nyaman dan terkontrol. Ini menjadi pilihan yang ideal bagi pemula yang ingin merasakan tantangan dalam olahraga ini.

Dinding panjat tebing dalam ruangan terbuat dari tripleks yang dilapisi pegangan buatan menyerupai bebatuan, mirip dengan tebing alami pada panjat tebing luar ruangan. Meskipun berada di dalam ruangan, aktivitas ini tetap dilatih oleh para profesional.

Sebelum mencoba panjat tebing di alam terbuka, banyak orang memilih untuk memulai di dalam ruangan agar bisa berlatih di lingkungan yang lebih aman dan nyaman. Berikut dua gaya panjat tebing dalam ruangan:

1. Top-roping

Pada gaya ini, pendaki memanjat hingga ketinggian 50 kaki sesuai dengan fasilitas di pusat kebugaran. Pendaki menggunakan tali yang sudah terpasang dengan rapi, dan tingkat kesulitan ditentukan berdasarkan keterampilan yang telah terlatih.

2. Bouldering

Bouldering melibatkan batu-batu besar dengan ketinggian sekitar 15 kaki. Rute pada bouldering sering disebut sebagai “boulder problem,” yang mirip dengan teka-teki dan mengharuskan gerakan dinamis. Pada jenis panjat tebing ini, tidak diperlukan tali, helm, atau perlengkapan keselamatan lainnya.

Baca juga: 8 spot panjat tebing di Indonesia dengan alam indah memukau

Perbedaan panjat tebing luar ruangan dan panjat tebing dalam ruangan:

1. Teknik memanjat

• Luar ruangan

Memanjat di alam terbuka membutuhkan riset dan pemahaman terhadap teknik yang sesuai dengan rute dan kemiringan tebing. Selain itu, pendaki juga harus menyiapkan mental untuk menghadapi tantangan alam seperti lipatan batu, lempengan, dan tonjolan yang sering dijumpai.

• Dalam ruangan

Panjat tebing dalam ruangan memberikan lingkungan yang lebih terkendali, ideal untuk memperbaiki teknik. Fokus utamanya adalah pada kekuatan, daya tahan, dan pemecahan masalah agar pendaki lebih siap menghadapi tantangan di luar ruangan.

2. Peralatan panjat tebing

• Luar ruangan

Peralatan yang digunakan harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan tempat pendakian, seperti tali, helm, bantalan anti-jatuh, dan tas untuk tali sebagai perlindungan utama.

Baca juga: 10 tips keselamatan panjat tebing yang wajib diketahui pemula

• Dalam ruangan

Perlengkapan sudah disediakan oleh tempat latihan, seperti quickdraw, sepatu panjat, tali pengaman, dan tas kapur. Peralatan ini lebih mudah dan praktis untuk digunakan dalam lingkungan yang lebih terkontrol.

3. Pendaratan

• Luar ruangan

Pendaratan bergantung pada kondisi alam sekitar. Dalam bouldering, misalnya, pendaratan bisa keras, sehingga diperlukan keterampilan melindungi diri, mengingat medan yang tidak rata dan tanah berbatu.

• Dalam ruangan

Pendaratan sudah dipersiapkan dengan matras busa dan lantai datar yang aman, mengurangi risiko cedera dan memberikan kenyamanan selama latihan.

4. Cuaca

• Luar ruangan

Cuaca sangat mempengaruhi kegiatan panjat tebing di luar ruangan, terutama ketika kondisi tidak dapat diprediksi seperti hujan, salju, atau panas ekstrem. Cuaca buruk dapat membuat pendakian menjadi lebih berbahaya, dan tanpa sinar matahari, angin kencang bisa menambah tantangan.

• Dalam ruangan

Panjat tebing dalam ruangan tidak terpengaruh cuaca eksternal karena lingkungan sudah disesuaikan dengan pencahayaan yang baik, pendingin udara (AC), dan tempat yang nyaman untuk latihan.

5. Tebing

• Luar ruangan

Tebing alami disesuaikan dengan arah dan jalur pendakian, dengan pengaturan baut untuk mempermudah pemanjatan, terutama bagi pemula.

• Dalam ruangan

Tempat panjat tebing dalam ruangan dirancang agar tetap nyaman dan sejuk, memberikan ruang latihan yang aman dan terkendali.

Baca juga: 8 manfaat olahraga panjat tebing bagi kesehatan fisik dan mental

Baca juga: 14 teknik dasar panjat tebing yang perlu Anda pahami

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Profil sang juara F1 empat kali berturut-turut: Max Verstappen

Pembalap Red Bull Racing Max Verstappen merayakan podium dalam Formula One Japanese Grand Prix di Suzuka circuit in Suzuka, Perfektur Mie, Jepang pada 6 April 2025. (Photo by Toshifumi KITAMURA / AFP) (AFP/TOSHIFUMI KITAMURA)

Jakarta (ANTARA) – Pembalap muda asal Belanda yang kini membela tim Red Bull Racing, Max Verstappen mencatatkan namanya sebagai salah satu legenda balap Formula 1 dengan torehan empat gelar juara dunia secara beruntun dari musim 2021 hingga 2024. Kiprah luar biasanya di dunia balap menjadikan Verstappen sebagai kekuatan dominan dalam era modern F1.

Lahir di Hasselt, Belgia, pada 30 September 1997, Max berasal dari keluarga pembalap. Ayahnya, Jos Verstappen, merupakan mantan pembalap Formula 1, sementara sang ibu, Sophie Kumpen, adalah mantan pembalap gokart asal Belgia.

Meskipun lahir di Belgia, Max memilih berkarir di bawah bendera Belanda karena ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama sang ayah usai perceraian orang tuanya.

Bakat balapnya mulai terlihat sejak usia empat tahun ketika ia mulai menekuni dunia karting. Berbagai kejuaraan ia menangi di usia muda, termasuk menjuarai Kejuaraan Dunia KZ 2013 di Varennes-sur-Allier, Prancis, yang memperkuat reputasinya sebagai calon bintang besar dunia balap.

Baca juga: Perjalanan George Russell hingga menembus Formula 1

Karir profesional Max di balap mobil formula dimulai saat ia direkrut oleh Van Amersfoort Racing untuk bertarung di Kejuaraan Eropa FIA Formula 3. Pada usia 16 tahun, Max mencatatkan enam kemenangan beruntun dan finis di posisi ketiga klasemen akhir, pencapaian inilah yang membawanya dilirik Red Bull.

Debut Verstappen di ajang Formula 1 terjadi pada 2015 bersama tim junior Red Bull, Scuderia Toro Rosso. Saat itu, ia menjadi pembalap termuda yang pernah tampil dalam balapan F1, yakni pada usia 17 tahun 166 hari, dalam Grand Prix Australia.

Musim 2016 menjadi titik balik besar dalam karirnya. Max dipromosikan ke tim utama Red Bull Racing hanya lima seri setelah musim dimulai dan langsung mencetak kemenangan dalam debutnya di GP Spanyol. Kemenangan tersebut menjadikannya sebagai pemenang termuda dalam sejarah Formula 1 pada usia 18 tahun 228 hari.

Baca juga: Perjalanan karir Lando Norris: Pembalap andalan McLaren asal Inggris

Seiring berjalannya waktu, Verstappen terus menunjukkan performa konsisten dan agresif di lintasan. Setelah beberapa musim menjadi penantang serius bagi dominasi Mercedes, Verstappen akhirnya meraih gelar juara dunia pertamanya pada 2021 dalam balapan dramatis melawan Lewis Hamilton di Abu Dhabi.

Ia mempertahankan gelarnya secara meyakinkan pada 2022, mengunci gelar keduanya di GP Jepang. Dominasi Verstappen berlanjut di musim 2023 dengan kemenangan beruntun yang membawanya meraih gelar ketiga, dan kemudian mengukir sejarah dengan gelar keempatnya pada 2024.

Hingga musim 2025, Verstappen telah tampil dalam 215 Grand Prix, mengoleksi 64 kemenangan balapan, 115 podium, dan total 3122,5 poin. Ia juga meraih berbagai penghargaan seperti FIA Action of the Year, FIA Personality of the Year, dan FIA Rookie of the Year.

Musim ini, Max Verstappen menempati posisi ketiga klasemen sementara F1 2025 dengan raihan 99 poin, dan tetap menjadi pesaing utama dalam perburuan gelar dunia berikutnya.

Baca juga: Alpine umumkan pengunduran diri Oliver Oakes

Baca juga: Perjalanan karir pemimpin klasemen F1 2025: Oscar Piastri

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Perjalanan karier pembalap F1 asal Thailand, Alex Albon

Pebalap tim Williams Alex Albon di Sirkuit Marina Bay, Singapura, (29/9/2022) (AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA)

Jakarta (ANTARA) – Alexander Albon Ansusinha, atau lebih dikenal dengan nama Alex Albon, merupakan pembalap Formula 1 yang saat ini membela tim Williams Mercedes. Lahir di London, Inggris, pada 23 Maret 1996, Albon memilih bertarung di lintasan balap di bawah bendera Thailand, tanah kelahiran ibunya. Dengan gaya balapnya yang agresif namun terkontrol, ia berhasil menjadi ikon motorsport Asia Tenggara di ajang balap paling prestisius di dunia.

Albon memulai petualangannya di dunia balap sejak usia delapan tahun melalui kelas Honda Cadet pada 2005. Bakatnya terlihat sejak dini, dengan meraih berbagai podium di kejuaraan gokart dari tahun 2006 hingga 2011. Ia tumbuh bersama generasi pembalap hebat seperti Max Verstappen, Charles Leclerc, George Russell, dan Lando Norris, yang juga kini menghiasi lintasan F1.

Kariernya berlanjut ke balapan mobil formula pada 2012 melalui ajang Formula Renault 2.0, kemudian tampil di Formula 3 dan GP3. Pada 2018, Albon menjadi pesaing serius Charles Leclerc dalam perebutan gelar juara GP3, dan menunjukkan kualitasnya sebagai calon bintang besar.

Baca juga: Profil sang juara F1 empat kali berturut-turut: Max Verstappen

Debut Albon di Formula 1 dimulai pada 2019 bersama tim Toro Rosso, anak perusahaan Red Bull Racing. Meski sempat merasa kurang persiapan, ia tampil impresif hingga akhirnya dipromosikan ke tim utama Red Bull di pertengahan musim. Pada musim 2020, ia mencatatkan dua podium, masing-masing di Grand Prix Toskana dan Bahrain.

Namun performa yang kurang konsisten membuatnya kehilangan kursi di Red Bull pada akhir musim 2020. Meski demikian, Albon tetap dipertahankan sebagai pembalap cadangan dan penguji. Kesempatan kembali ke F1 datang pada 2022 saat Williams mengontraknya sebagai pembalap utama. Ia memanfaatkan peluang tersebut dengan membuktikan diri sebagai pembalap cepat dan matang, serta menjadi tulang punggung tim dalam beberapa musim terakhir.

Musim 2025 menjadi awal yang positif bagi Albon. Ia finis kelima di Grand Prix Australia pada 16 Maret, disusul posisi ketujuh di GP Shanghai yang bertepatan dengan ulang tahunnya ke-29. Setelah rehat sejenak di Bangkok bersama kekasihnya, pegolf profesional Lily Muni He, Albon kembali tampil konsisten dengan menempati posisi kesembilan di GP Jepang dan GP Arab Saudi.

Baca juga: Perjalanan George Russell hingga menembus Formula 1

Secara keseluruhan, Albon telah mengikuti 110 Grand Prix, meraih dua podium, dan mengumpulkan total 270 poin. Pencapaian terbaiknya sejauh ini adalah finis ketiga sebanyak dua kali. Ia juga pernah meraih posisi start terbaik di urutan keempat.

Di balik helm balapnya, Albon dikenal sebagai sosok yang santai dan ramah, dengan senyum khas yang membuatnya disukai rekan-rekan di paddock. Namun ia tetap memiliki determinasi kuat untuk terus berkembang. Ia bahkan pernah menceritakan perjuangannya mencari kursi balap dengan membagikan CV kepada petinggi tim di paddock F1 hingga akhirnya direkrut oleh mantan bos Williams, Jost Capito.

Selain dunia balap, Albon dikenal sebagai pecinta binatang. Keluarganya memelihara sejumlah hewan seperti anjing, kucing, dan kuda, yang kerap tampil dalam akun media sosial “Albon Pets”. Ia bahkan merilis koleksi pakaian edisi khusus bertema hewan peliharaannya.

Sebagai pembalap berdarah Thailand-Inggris, Albon membawa semangat Asia ke lintasan balap dunia. Ia adalah pembalap Thailand pertama yang tampil di Formula 1 sejak Pangeran Bira pada tahun 1955. Kini, ia aktif mendukung rencana untuk menggelar balapan F1 di Bangkok, dan telah menyatakan niat untuk membicarakan hal tersebut lebih lanjut dengan CEO Formula 1 Stefano Domenicali.

Saat ini, Albon berada di posisi kedelapan klasemen sementara F1 musim 2025 dengan raihan 30 poin. Timnya, Williams Mercedes, menempati posisi kelima klasemen konstruktor dengan total 37 poin. Performa positif ini menjadi harapan baru bagi Williams untuk kembali bersaing di papan atas Formula 1, dan Albon menjadi kunci penting dalam kebangkitan tim legendaris tersebut.

Baca juga: Perjalanan karir pemimpin klasemen F1 2025: Oscar Piastri

Baca juga: Perjalanan karir Lando Norris: Pembalap andalan McLaren asal Inggris

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Pernahkah Indonesia jadi tuan rumah F1?

Pembalap McLaren asal Australia Oscar Piastri melaju setelah melakukan pit stop selama Grand Prix Formula Satu Arab Saudi 2025 di Sirkuit Corniche Jeddah pada tanggal 20 April 2025. ANTARA/AFP/Thaier Al-Sudani/pri. (AFP/THAIER AL-SUDANI)

Jakarta (ANTARA) – Deru mesin jet, manuver ekstrem di tikungan tajam, dan adrenalin tinggi di balik kemudi mobil tercepat di dunia. Itulah sensasi Formula 1 (F1), ajang balap mobil paling bergengsi yang menyihir jutaan penonton di seluruh dunia. Namun, di tengah hiruk-pikuk kalender balapan global, satu pertanyaan mengemuka di tengah penggemar balap di Indonesia, “pernahkah Indonesia menjadi tuan rumah F1?”

Hingga kini, Indonesia belum pernah tercatat sebagai tuan rumah Grand Prix Formula 1 dalam sejarah panjang kejuaraan tersebut. Padahal, sejak F1 pertama kali digelar pada 1950, lebih dari 70 negara telah mencicipi pengalaman menjadi tuan rumah ajang balap bergengsi ini.

Baca juga: Max Verstappen raih posisi pertama kualifikasi Formula 1 GP Miami

Pada musim 2025, F1 memasuki usia ke-75 tahun dengan menyusun kalender padat berisi 24 Grand Prix di 21 negara yang tersebar di lima benua. Sirkuit legendaris seperti Silverstone (Inggris), Spa-Francorchamps (Belgia), hingga Suzuka (Jepang), berpadu dengan venue-venue modern seperti Las Vegas dan Miami (Amerika Serikat). Di Asia Tenggara sendiri, hanya Singapura yang menjadi satu-satunya tuan rumah tetap melalui gelaran Singapore Grand Prix.

Namun, wacana perluasan penyelenggaraan F1 di kawasan Asia Tenggara semakin mengemuka. CEO Liberty Media Greg Maffei mengungkapkan bahwa Thailand dan Indonesia kini masuk dalam radar untuk menjadi tuan rumah masa depan. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah forum otomotif internasional di Monako, Mei 2024 lalu.

Keinginan Indonesia untuk menggelar F1 sebenarnya bukan hal baru. Pada Mei 2019, Presiden RI Joko Widodo meminta pihak terkait untuk menjajaki peluang penyelenggaraan balapan F1 di Tanah Air. Langkah ini disambut oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang kala itu dipimpin Abdulbar Mansoer, dengan melihat potensi kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai lokasi yang layak.

Baca juga: Perjalanan karir pemimpin klasemen F1 2025: Oscar Piastri

Setelah sukses menggelar World Superbike (WSBK) dan MotoGP sejak 2021 dan 2022 di Sirkuit Mandalika, asa untuk membawa Formula 1 ke Indonesia pun kembali menguat. Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo, mengonfirmasi bahwa pihaknya terus melakukan lobi aktif agar Indonesia bisa masuk kalender F1 pada musim 2026.

Komitmen Indonesia untuk menjadi tuan rumah juga ditunjukkan melalui rencana pembangunan sirkuit baru berstandar Formula 1 di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, serta di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Namun hingga kini, belum ada pengumuman resmi dari pihak Formula 1 mengenai penambahan sirkuit baru di Indonesia.

Meski peluang terbuka, tantangan yang dihadapi pun tidak sedikit. F1 dikenal sebagai ajang dengan kebutuhan logistik dan pendanaan yang sangat besar. Negara tuan rumah harus siap dengan infrastruktur berstandar tinggi dan komitmen investasi jangka panjang. Tak jarang, keuntungan finansial dari penyelenggaraan Grand Prix pun tak langsung dirasakan.

Formula 1 adalah panggung prestise, teknologi, dan kekuatan ekonomi global. Untuk dapat bersaing menjadi tuan rumah, Indonesia harus memastikan kesiapan dari sisi teknis, finansial, hingga promosi wisata secara terintegrasi.

Baca juga: Hasil dan klasemen F1: Oscar Piastri finis pertama di GP Miami 2025

Baca juga: Alpine umumkan pengunduran diri Oliver Oakes

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

7 rekomendasi tempat padel terbaik di Jakarta

Pemain padel mengembalikan bola ke arah lawan saat Turnamen Padel pertama di Padel Culture Club, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (8/2/2025). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/tom.

Jakarta (ANTARA) – Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga padel mulai mencuri perhatian masyarakat urban di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Perpaduan antara tenis dan squash ini semakin populer di kalangan anak muda, komunitas olahraga sosial, hingga para profesional yang menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Padel dikenal sebagai olahraga yang menyenangkan, mudah dipelajari pemula, namun tetap menantang untuk dimainkan secara kompetitif. Seiring dengan meningkatnya minat terhadap olahraga ini, berbagai fasilitas padel kini hadir di Jakarta dengan beragam layanan dan program pelatihan.

Berikut ini tujuh rekomendasi tempat padel terbaik di Jakarta yang patut dikunjungi:

Baca juga: Sejarah olahraga padel yang kini digandrungi di tanah air

1. Racquet Padel Club – Jakarta Selatan

Berlokasi di kawasan Cilandak, Racquet Padel Club menjadi salah satu pusat olahraga padel paling diminati. Tempat ini menawarkan empat lapangan outdoor dan empat semi outdoor, lengkap dengan fasilitas club house, kafe, hingga kolam renang. Klub ini juga aktif menyelenggarakan turnamen dan menyediakan kelas pelatihan untuk anak-anak dan dewasa. Bagi yang ingin bergabung secara rutin, tersedia program keanggotaan eksklusif.

  • Alamat: Jl. M.P.R. III Dalam No.4, Cilandak Barat, Jakarta Selatan
  • Jam Operasional: 06.00–21.00 WIB

2. Homeground Padel – Jakarta Barat

Homeground Padel menawarkan tiga lapangan semi outdoor dan satu lapangan outdoor, lengkap dengan fasilitas penunjang seperti club house untuk acara sosial dan pelatihan. Tempat ini terbuka bagi semua kalangan usia, dari anak-anak hingga dewasa.

  • Alamat: Jl. Kedoya Pilar No.7, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
  • Jam Operasional: 06.00–23.00 WIB

3. Seven Padel – Jakarta Selatan

Diresmikan pada 1 Desember 2024 oleh Wamenpora Taufik Hidayat, Seven Padel dirancang bagi pemain dari berbagai tingkat keahlian. Fasilitasnya mencakup empat lapangan luas dengan ventilasi optimal, penyewaan alat, dan ruang istirahat yang nyaman. Seven Padel juga aktif dalam penyelenggaraan turnamen dan pelatihan rutin.

  • Alamat: Jl. Margasatwa, Jagakarsa, Jakarta Selatan
  • Jam Operasional: Hingga pukul 24.00 WIB setiap hari.

Baca juga: Bank Mandiri dan DOOgether hadirkan fasilitas olahraga padel

4. Verde Sports Hub – Jakarta Utara

Verde Sports Hub menjadi pilihan utama warga Jakarta Utara yang ingin bermain padel dalam fasilitas tertutup berstandar internasional. Selain empat lapangan padel, tersedia pula fasilitas olahraga lainnya seperti lapangan badminton, sepak bola, dan basket, serta ruang ganti, loker, dan pelatih profesional.

  • Alamat: Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta Utara
  • Jam Operasional: 06.00–22.00 WIB

5. Tangkas Padel – Jakarta Barat

Terletak di kawasan Greenville, Tangkas Padel hadir dengan tiga lapangan indoor yang dilengkapi sistem HVLS fan untuk kenyamanan bermain. Fasilitas tambahan seperti waterboom, MuayThai, CrossFit, kafe, dan lounge menjadikan tempat ini lebih dari sekadar pusat olahraga. Tersedia pula program coaching eksklusif untuk berbagai level pemain.

  • Alamat: Komplek Greenville, Blok Q, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
  • Jam Operasional: 06.00–24.00 WIB

6. Orange Garden Padel Club – Jakarta Barat

Orange Garden Padel Club menawarkan empat lapangan indoor dengan fasilitas pendukung seperti toilet, musholla, area parkir, serta gerai makanan dan minuman. Tempat ini juga menyediakan program pelatihan bersama pelatih profesional dan bisa menjadi pilihan untuk bermain bersama keluarga.

  • Alamat: Taman, Kebon Jeruk Intercon Blok M1, Jakarta Barat
  • Jam Operasional: 06.00–22.00 WIB

Baca juga: Perbedaan padel, squash, dan tenis: Mana yang cocok buat Anda?

7. Padel Pro Kemang – Jakarta Selatan

Padel Pro Kemang menghadirkan pengalaman bermain padel indoor dengan enam lapangan modern berstandar internasional, termasuk satu lapangan ikonik berwarna pink yang instagramable. Fasilitas pelatihan privat, semi privat, dan kelompok tersedia untuk pemain dari berbagai usia dan tingkat kemampuan.

  • Alamat: Jl. Kemang II No.35, Bangka, Jakarta Selatan
  • Jam Operasional: 06.00–24.00 WIB

Tentang olahraga padel

Padel merupakan permainan ganda di lapangan berukuran 10 x 20 meter, dikelilingi oleh dinding kaca seperti squash. Raket padel memiliki bentuk menyerupai bet tenis meja dengan permukaan berlubang, sementara bolanya menyerupai bola tenis. Skor permainan menggunakan sistem 0-15-30 seperti tenis, dan strategi serta kelincahan menjadi kunci utama kemenangan.

Di Indonesia, padel terus berkembang seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap olahraga sosial. Komunitas padel bermunculan dan menggelar turnamen, sesi latihan bersama, hingga kegiatan sosial yang mempererat interaksi lintas usia dan profesi.

Lewat dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sponsor, olahraga padel diprediksi akan terus tumbuh dan memberi warna baru dalam dunia olahraga nasional.

Baca juga: Dokter sebut olahraga padel bisa berisiko membahayakan mata

Baca juga: Wamenpora inginkan lapangan padel tersedia merata di berbagai kota

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

  • Jun, Sun, 2025

Sosok Rahmat Erwin, lifter Indonesia yang pecahkan rekor dunia

Foto arsip: Lifter putra Sulawesi Selatan Rahmat Erwin Abdullah melakukan angkatan snatch dalam kelas 73 kg putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 di GOR Seuramoe Angkat Besi Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Kamis (5/9/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

Jakarta (ANTARA) – Rahmat Erwin Abdullah, salah satu lifter Indonesia yang memiliki banyak catatan peraihan rekor dan kembali mengukir sejarah baru di kancah olahraga angkat besi dunia.

Sosok atlet kelahiran Kota Makassar pada tanggal 13 Oktober 2000 ini sudah lama dikenal sebagai tulang punggung tim nasional angkat besi Indonesia.

Rahmat merupakan anak tunggal dari Erwin Abdullah, mantan lifter nasional Indonesia yang aktif pada 1987-2004, dan ibunya bernama Ami Asun Budiono.

Untuk latar pendidikan, ia mengawalinya di SD Negeri Unggulan Mongisidi 1 Makassar, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 24 Makassar, dan menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di SMA Nasional Makassar.

Rahmat mengenal dunia angkat besi sejak kelas 1 SD dan dilatih oleh ayahnya. Setelah sempat vakum, ia kembali berlatih saat SMP dan rutin mengikuti kejuaraan nasional seperti POPNAS dan selalu meraih podium.

Seiring waktu, karier berkembang ke skala internasional dan dimulai menjadi perwakilan Indonesia di IWF Youth World Championship 2017 di Tokyo, lalu berlanjut ke Asian Games 2018 dan Kejuaraan Dunia IWF 2018 Thailand.

Baca juga: Rizki Juniansyah raih 2 perak 1 perunggu dengan kondisi tangan terluka

Prestasi puncaknya berhasil ia raih pada 2019 dengan medali emas di Asian Junior Championship di Pyongyang dan SEA Games Manila.

Banyaknya pertandingan yang ia lalui, salah satu momen pertandingannya di tahun 2025 menjadi tonggak spesial dalam kariernya. Bertanding di kelas 73 kg putra, Rahmat berhasil tampil mendominasi sejak awal hingga akhir pertandingan.

Pada Kejuaraan Angkat Besi Asia 2025 di Jiangshan, Tiongkok, Minggu (11/5), lifter asal Makassar ini tak hanya memborong tiga medali emas, tetapi juga memecahkan rekor dunia angkatan clean and jerk kelas 73 kg.

Pada nomor snatch, Rahmat mengangkat beban seberat 155 kg, lebih unggul atas pesaing terdekatnya dari Turkmenistan dan rekan-rekan Asia lainnya.

Namun, puncak penampilan luar biasa Rahmat terjadi di angkatan clean and jerk. Ia sukses mengangkat beban 205 kg dan memecahkan rekor dunia yang sebelumnya juga atas namanya sendiri yaitu 204 kg pada Kejuaraan Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan.

Total angkatan Rahmat di kejuaraan ini mencapai 360 kg, terdiri dari 155 kg snatch dan 205 kg clean and jerk. Peraihan ini menempatkannya di posisi teratas dan jauh meninggalkan lifter lain di kelas yang sama.

Selain itu, Rahmat pernah mencatat rekor Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2023 di Riyadh. Ia sukses dalam angkatan clean and jerk seberat 209 kg di kelas 81 kg putra, melampaui rekor dunia milik lifter asal Bulgaria, Karlos Nasar, yang bertahan sejak 2021 dengan angka 208 kg.

Namun, rekor Rahmat tidak bertahan lama, karena rekor tersebut akhirnya disamai oleh atlet Korea Utara, Chong Song Ri, dalam ajang IWF Grand Prix II tahun yang sama di Doha, Qatar.

Di Kejuaraan Asia tahun 2025 ini menjadi ajang terakhir Rahmat di kelas 73 kg. Dengan pencapaian tiga medali emas dan rekor dunia baru, ia pun menutup perjalanannya di kelas ini dengan penuh kebanggaan dan sejarah abadi.

Baca juga: Eko Yuli peringkat kelima kelas 67kg dalam Kejuaraan Asia 2025

Peraihan prestasi Rahmat Erwin Abdullah

  • Partisipan IWF Youth World Championships tahun 2017
  • Partisipan IWF Youth World Championships tahun 2018
  • Partisipan Asian Games di Jakarta-Palembang tahun 2018
  • Partisipan di IWF Junior World Championships di Suva, Fiji tahun 2019
  • Partisipan di IWF World Championships tahun 2019
  • Medali emas di Asian Junior Championship Pyongyang, Korea Utara tahun 2019
  • Medali emas di SEA Games Filipina tahun 2019
  • Medali emas di Asian Junior Championships tahun 2020
  • Medali perunggu Asian Championhips 2020
  • Medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi tahun 2021
  • Medali emas, perak, dan perunggu di Kejuaraan Asia Angkat Besi tahun 2022
  • Medali emas di SEA Games Kamboja tahun 2023
  • Medali emas di Asian Games tahun 2023
  • Peraih rekor clean and jerk kelas 73 dengan hasil 200 Kg di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Bogota, Kolombia tahun 2022
  • Peraih rekor clean and jerk kelas 73 dengan hasil 201 Kg di Asian Games Hangzhou tahun 2022
  • Peraih rekor clean and jerk kelas 73 dengan hasil 204 Kg di Kejuaraan Asia Angkat Besi Tashkent, Uzbekistan tahun 2024
  • Peraih rekor clean and jerk kelas 73 dengan hasil 205 Kg di Kejuaraan Asia Angkat Besi Jiangshan, China tahun 2025
  • Peraih rekor clean and jerk kelas 81 Kg dengan hasil 209 Kg di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Riyadh, Arab Saudi tahun 2023

Baca juga: Rahmat Erwin sapu bersih emas dan pertajam rekor dunia di AWC 2025

Baca juga: Jadwal lengkap lifter Indonesia di Kejuaraan Asia Angkat Besi 2025

Pewarta: Putri Atika Chairulia

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025